BANTUL – Hujan yang lebat dan angin yang kencang melanda Kabupaten Bantul tepatnya di Dusun Jeblog Tirtonirmolo. Derasnya hujan yang awet mengakibatkan tanaman padi gagal panen dan rusaknya tumbuhan.
“Seharian hujan membuat tanaman padi rusak, kemungkinan gagal panen”. Ujar Makati seorang petani, di rumahnya, Selasa (26/3/19).
Hujan yang terjadi setiap harinya hingga cuaca tak menentu membuat petani kesulitan dalam menangani padi. Dari beberapa area persawahan tergenang air sehingga padi menjadi rusak.
“Air hujan mengenai sawah, tanah menjadi tidak bagus dan merawatnya sulit”, ujar Makati.
Untuk mengatasi hal ini agar sawah tidak tergenang air maka para petani membuka irigasi perhubungan, setidaknya air berkurang dan akan terus mengalir. Waktu yang dibutuhkan petani untuk memperbaiki kondisi tersebut membutuhkan waktu kurang lebih satu minggu. Ini membuat para petani kesulitan dalam menangani padi yang rusak karena tergenang air hujan.
“Untuk merawat padi saat kemarau mudah tetapi saat musim hujan sangat sulit” kata Mak Ati
Cuaca yang tak menentu ini juga berdampak pada hasil panen yaitu gabah. Dimana untuk pengeringan gabah harus terkena terpaan sinar matahari secara langsung. Namun saat ini sulit untuk mengeringkan gabah dikarenakan cuaca yang mendung dan tak menentu.
“Gabah susah untuk di keringkan karena cuaca tak mendukung hingga membuat hasilnya tidak bagus”. Kata Warno di sawah.
Hal ini mengalami kerugian yang besar bagi para petani akan hasil panen. Namun untuk itu para petani harus memiliki modal kembali untuk menanam bibit padi hal ini tidak ada bantuan dari kampung ataupun Dinas Pertanian.
“Kalau gagal panen ini tidak ada yang menanggung kecuali dari saya sendiri” ungkap Mak Ati dengan nada yang lemas. Namun sebelumnya persawahan tersebut sebagian ada kepemilikan kampung hingga kepemilikan sendiri.
Maka dari itu para petani berjuang keras untuk menghasilkan padi yang bagus dan sehat demi kebutuhan para konsumen.
(Emma Nur'Ariani)
Comentarios